Wednesday, March 19, 2008

Jogja dan Kilasan Masa Lalu

Jogja selalu menjadi tempat yang begitu tua dalam benakku, sekalipun dalam benakku sekalipun tak pernah kota yang pernah menjadi ibukota negara itu setua kota-kota dimana papi dan mamiki dibesarkan. Ada sesuatu yang membuatnya unik, dan udaranya terasa berbeda ketimbang kota-kota lainnya; udaranya begitu pekat dan begitu panas, sekalipun tak sepanas Surabaya; dan kenangan yang aku miliki di dalamnya, yang tak akan tergantikan oleh apapun, bahkan oleh kenangan lainnya.

Di kota inilah aku pertama bekerja di luar kotaku sendiri, bahkan sebelum aku lulus kuliah.

Di kota inilah aku merasakan menjadi mandiri untuk pertama kalinya (dan pada awalnya, tentu saja semuanya terasa seperti mimpi buruk, namun mau bagaimana lagi....satu-dua hari kemudian segalanya terlihat lebih baik, dan jujur aku sungguh merasa sedih saat berpisah dengan Naoto di bandara, aku bahkan merasa sedih saat meninggalkan hotel bagus itu, yang lama-kelamaan terasa seperti rumah, suaka, sanctuary.

Bodoh bgt deh.

dan minggu lalu, aku mengunjungi kota itu lagi.

Perasaan yang aneh menyusupiku.

Aku tahu bahwa itu bukan kota yang sama.

Biar bagaimanapun.....

Thanks, P. You've made the city more livable. I am so certain that I will do nothing but ranting if you're not around.

Tuesday, March 18, 2008

What is your dream?

a quiet walk in the forest,
enjoying the wind breeze by the lake,
or simply a quiet sky-gazing on the rooftop....

taking my parents for a pleasant trip abroad....
enjoying my morning coffee without thinking about anything but thanking the universe that I am alive....
free africa (and millions of ppl in asia, including my own country!) from poverty...

and...for women to be treated as fellow human being worthy to be loved just because.

I honestly dislike the idea that a woman should be beautiful, stay home do the housework and stay gentle;

I think they deserve to be themselves in every way,
and deserve to be loved just the way they are...
coz honestly the human beings won't stand a chance if all women in the universe go on a strike to refuse the idea of having more child, or having more time on *ehm*. Heheheh.

But that, of course, depend on the woman's hand to decide. ;)